Kerteh Dalam Kenangan

Puteri bersiram tepi perigi, 

Mencedok air berhati-hati,

Izinkan hamba berlalu pergi

Jangan ada dendam di hati

Kaki yang melangkah terasa beratnya, pandangan jauh kedepan tapi tersasar rupanya.Yang selama ini dikejar, pengakhirannya kecewa, datang bagaikan mimpi sukar untukku fahami. Bingungnya diri ini. Jiwa meratap pedih. Kaki yang melangkah kedepan tiba-tiba tersisir ke belakang, tiada erti. Ibarat hujan dipadang pasir,bagai gelora di hujung muara ,kadang kala datang tanpa diduga.Tiba-tiba pergi tanpa disangka. Dicapai tapi tidak terasa, digenggam namun terlepas jua. Namun harusku hadapi, walau pahit ranjau berduri.

Apa yang harus diingati yang pergi takan ada lagi. Walau didepan ada menunggu, namun simpang mana yang perlu ku tuju. Ombak dipantai, angin menderu, mugkin ada sesuatu yang menyeru.